1A 111223
1.
Jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang digunakan
dalam proses telematika!
Jawab
:
Surat kabar, buku, radio dan
telelvisi sudah merupakan bagian kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar
masyarakat Indonesia. Dengan bertambah canggihnya teknolgi mikroelektronika,
fax dan komputer akan mengambil porsi yang cukup besar dalam dunia informasi di
Indonesia. Lima tahun yang lalu, nomor telepon di perkantoran yang khusus
digunakan untuk fax masih sangat langka. Saat ini, nomor telepon fax sudah
merupakan hal yang lazim digunakan di perkantoran. Hal ini menunjukkan bahwa
informasi memegang peranan dalam beberapa bidang penting, seperti bidang usaha,
industri dan pendidikan.
Kelancaran proses alih informasi dan pengolahan data akan sangat membantu perkembangan dunia usaha, industri dan pendidikan untuk banyak hal. Proses alih informasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung antar komputer dibandingkan dengan fax. Dengan demikian, bukan hal yang tidak mungkin jika saluran khusus untuk komunikasi antarkomputer (lebih dikenal sebagai jaringan komputer) merupakan hal yang lazim di masa mendatang.
Kelancaran proses alih informasi dan pengolahan data akan sangat membantu perkembangan dunia usaha, industri dan pendidikan untuk banyak hal. Proses alih informasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung antar komputer dibandingkan dengan fax. Dengan demikian, bukan hal yang tidak mungkin jika saluran khusus untuk komunikasi antarkomputer (lebih dikenal sebagai jaringan komputer) merupakan hal yang lazim di masa mendatang.
Untuk memungkinkan komunikasi antarkomputer, prasarana jaringan komputer meliputi wilayah luas perlu dikembangkan. Beberapa alternatif telah dicoba dikembangkan, seperti SKDP (PT Telkom) dan tak lama lagi di beberapa daerah kecil akan beroperasi sistem ISDN (juga dikelola oleh PT Telkom). Alternatif lain yang cukup menarik untuk dikaji adalah jaringan komputer paket radio yang saat ini digunakan oleh tidak kurang dari 2400 orang di seluruh Indonesia, dengan komposisi pengguna sebagai berikut: 69 persen pengguna di perguruan tinngi, 18 persen pengguna di lembaga pemerintah, 4 persen pengguna di lembaga pemerintahan, 4 persen pengguna di lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan 5 persen pengguna berada di industry / badan komersial. Teknologi yang digunakan pada jaringan komputer merupakan perkembangan teknologi SKDP (PT Telkom). Protokol AX.25 digunakan pada link layer, yang merupakan perkembangan protokol X.25 (SKDP). Diatas protokol AX.25, digunakan protokol (Internet Protokol) yang memungkinkan integrasi berbagai jenis komputer ke dalam jaringan. Adapun aplikasi utama yang dijalankan dalam jaringan komputer ini adalah :
· Surat
elektronik
· Diskusi
/ konferensi secara elektronik;
· Pengiriman
berkas / file secara elektronik;
· Akses
pada distributed database; dan
· Fasilitas
talknet untuk kerja pada komputer yang berjauhan.
Satu hal yang membedakan aplikasi
jaringan komputer dengan teknologi lainnya adalah tidak adanya batasan dimensi
ruang dan waktu. Sebagai contoh, diskusi / seminar / konferensi secara
elektronik dapat berlangsung kapan saja, di mana saja bahkan tidak terikat pada
batas-batas negara. Globalisasi sangat terasa dengan adanya jaringan komputer. Tata
cara komunikasi merupakan faktor penting pada pengkaitan jaringan komputer
lokal di gedung-gedung. Pemilihan tata cara komunikasi dilakukan dengan
memperhitungkan kompatibilitas dengan cara komnukasi yang umum digunakan. Saat
ini, tata cara komunikasi TCP / IP merupakan standar yang digunakan di jaringan-jaringan
komputer lokal di gedung-gedung.
TCP / IP mulai dikembangkan
sekitar sepuluh tahun lalu atas biaya angkatan bersenjata Amerika Serikat. TCP
/ IP mengatur pengkaitan berbagai komputer dalam jaringan yang terkait wilayah
luas tanpa tergantung pada jenis saluran fisik yang digunakan. Keandalan
jaringan diawasi secara seksama selama prosees komunikasi berlangsung. Berbagai
penggunaan, seperti pengiriman surat elektronik dan file antarkomputer dapat
dilakukan dengan mudah menggunakan TCP / IP. Jelas bahwa proses pengembangan
jaringan komputer wilayah luas akan sangat dipermudah dengan mengadopsi tata
cara komunikasi standar seperti TCP/IP. TCP/IP saat ini tengah giat
dipelajari dan dikembangkan, antara lain di Computer Network Research Group,
PAU Mikroelektronika ITB. Keterangan cukup lengkap, berupa buku dan file di
disket komputer, source code perangkat TCP / IP dapat diperoleh secara
nonkomersial dari lembaga tersebut. Perangkat lunak beserta source code (file
program) TCP/IP untuk komputer mikro dapat diperoleh secara nonkomersial untuk
penggunaan di dunia pendidikan dan amatir radio. Pengembangan perangkat lunak
ini tengah dilakukan di lembaga tersebut untuk membuka kemungkinan pengkaitan
jaringan komputer lokal di berbagai gedung perkantoran menggunakan radio.
2. Jelaskan tentang keuntungan
dan kerugian teknologi peer to peer dan teknologi client server!
Jawab
:
a. Peer
To Peer
Keuntungan :
·
Komputer dalam jaringan dapat saling dapat saling
berbagi fasilitas yang di milikinya seperti hardisk ,modem dan printer.
·
Biaya relatif murah di bandingkan dengan client server.
·
Tidak membutuhkan admin yang handal.
Kerugian
:
· Percarian
solusi masalah jarigan lebih sulit
· Untuk
kerja lebih rendah di bandingkan dengan client server
· Keamanan
kurang
b. Client Server
Keuntungan :
· Ketika
memakai client server kecepatan akses lebih cepat
· Manajemen
jaringan lebih bagus
· Sistem
keamanan dan administrator jaringan lebih baik
· Sistem
backup data yang lebih baik
Kerugian
:
· Biaya
operasional mahal
· Membutuhkan
tenaga kerja yang profesional dan ahli
· Membutuhkan
administrator yang professional
3. Jelaskan tentang perkembangan teknologi wireless yang meliputi
hardware, system operasi, dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat
wireless!
Jawab
:
Wi Max Standar BWA yang saat ini
umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh
Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar
802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless
Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for
Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah
dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan
suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya
mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada
layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple
play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan
menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP).
WIMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability
for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang
lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan
teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh.
WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi
dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya
dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi
mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi
perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan
(tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX
layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high
speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan
Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan
standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards
Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN,
sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan
standar ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas
di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas
penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat
digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan
ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk
menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan
BWA.
Spektrum Frekuensi
WIMAX
Sebagai teknologi yang berbasis
pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan
kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band
frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan
lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh
licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam
suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi
dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara
bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band
frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan
5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system
profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band
3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan
penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di
Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN
untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan
secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5
GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen Perangkat
WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara
umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian
masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya. Base
Station (BS) merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya
dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari
BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio
(RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
· NPU
(networking processing unit card)
· AU
(access unit card)up to 6 +1
· PIU
(power interface unit) 1+1
· AVU
(air ventilation unit)
· PSU
(power supply unit) 3+1
Antena yang dipakai di BS dapat
berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani. Secara
umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri
dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang
terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah standards-based
technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan
wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara
fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan
base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan
interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat
memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP).
Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam
range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari
sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini,
terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS).
Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi
selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada
konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data
yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah
diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil. Namun
demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah kemampuan
teknologi selular.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer,
adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan
metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan
memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang
berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses
kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada
Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik.
Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah
sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti
timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama
terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya
institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini
menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman
dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung.
Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat
WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.